REVIEW NOVEL KISMET BY NINA ADDISON

“Kalau nggak buat cari pasangan hidup, lantas buat apa dong orang pacaran? That’s why I think when I fall in love, I will fall hard. Gue harus mastiin dulu di awal bahwa the guy worth the wait.” -Alisya.
“We took a chance, dear. Isn’t that what life is all about? Atau kamu lebih memilih wondering about the ‘what if’ seumur hidupmu?” -Emily.
Takdir slash Destiny slash Kismet.
Novel metropop dengan tema persahabatan ini menceritakan tentang bagaimana takdir dengan mudahnya mempermainkan kita.
Alisya, seorang wanita amerindo alias blasteran dari amerika dan Indonesia. Memutuskan untuk hidup mandiri atau tepatnya kabur dari keluarganya yang ia rasa berantakan.
Ibunya selingkuh dan menyebabkan perceraian kedua orangtua nya. Ayahnya sangat jarang disinggung di novel ini. Adiknya mempunyai porsi paling besar di novel ini daripada kedua orangtuanya.
Well, kesan pertama baca novel ini adalah.. sosolala.
I mean, bosen engga tapi ya penasaran juga engga.
Biasanya saat membaca suatu novel yang membosankan aku ingin cepat-cepat menutup buku dan move on membaca yang lain. Atau saat penasaran pada bab-bab pertama, selalu ingin cepat cepat melahap novel tersebut sampai akhir.
Tapi novel ini berada ditengah-tengah. Karena bayangkan saja, dari halaman pertama hingga setengahnya novel ini masih menceritakan tentang Alisya dan teman serumahnya yang belakangan menjadi sahabatnya yaitu Cialisa.
Sangaaat membosankan tapi disatu sisi penasaran kapan si tokoh pria muncul.
Saat sampai di bab Mr.Gajah aku mulai excited dan bertanya-tanya. Jangan-jangan ini dia si tokoh pria. Tapi kok, udah punya istri? Dari situ aku mulai terus ingin membaca. Padahal jujur aja, bab sebelum Mr.Gajah ini bikin ngantuk dan pingin skip-skip halamannya.
Lalu pada saat si Mr.Gajah menghilang aku mulai bosan lagi.
Di akhir-akhir mulai deh penasaran lagi, tapi lupa bagian bab mana. Pokoknya yang pas ada Ethan, adiknya Alisya, yang dateng juga ke Indo.
Dari situ konfliknya udah memuncak dan bikin  ga sabar tamatin novel setebal 294 halaman itu.
Di akhir pun aku ngerasa benci banget deh sama Alisya karena munafik banget, Cia juga egois nya minta ampuuuuuun duh. Si Raka not my type aja, soalnya ni cowok katanya kan anak badung tapi kok sifatnya lebih ke susis gitu sih? Pada tau kan susis apaan, hehehe.
Dan lagi, novel ini banyak banget dialog inggris nya. Untuk yang ngerti sih mungkin ga masalah, tapi untuk yang inggrisnya masih dalam tahap belajar mungkin bakal greget karena harus bolak-balik liat kamus. Tapi bagus juga kok, in case kalian masih belajar kan lumayan untuk nambah ilmu.
And there,, novel ini emang cepet banget selesai karena baca nya banyak diskip. Bukan di loncat halaman gitu sih, tepatnya kayak dibaca tapi ga di hayati.
Sesuai judulnya, novel ini terlalu banyak kebetulan atau mereka bilang takdir alias kismet. Tapi ya tetep aja aku liatnya seagai “kebetulan” seolah-olah dunia itu selebar daun jeruk (eh, sempit sih itumah)
Ya, saking sempitnya tokoh-tokoh dinovel ini saling berhubungan. Aku lelah.
Sesempit itukah Jakarta dan New York?
Tapi ya, namanya juga Kismet.

Mereka ditakdirkan untuk bertemu dan Bersama. Oke fix. Sekian dan terima kasih.

0 comments:

Post a Comment

Blogger templates

Pages

Blogger news

Powered by Blogger.

About