“Kalau nggak buat cari pasangan hidup, lantas buat apa dong
orang pacaran? That’s why I think when I fall in love, I will fall hard. Gue
harus mastiin dulu di awal bahwa the guy worth the wait.” -Alisya.
“We took a chance, dear. Isn’t that what life is all about?
Atau kamu lebih memilih wondering about the ‘what if’ seumur hidupmu?” -Emily.
Takdir slash Destiny slash Kismet.
Novel metropop dengan tema persahabatan ini menceritakan
tentang bagaimana takdir dengan mudahnya mempermainkan kita.
Alisya, seorang wanita amerindo alias blasteran dari amerika
dan Indonesia. Memutuskan untuk hidup mandiri atau tepatnya kabur dari
keluarganya yang ia rasa berantakan.
Ibunya selingkuh dan menyebabkan perceraian kedua orangtua
nya. Ayahnya sangat jarang disinggung di novel ini. Adiknya mempunyai porsi
paling besar di novel ini daripada kedua orangtuanya.
Well, kesan pertama baca novel ini adalah.. sosolala.
I mean, bosen engga tapi ya penasaran juga engga.
Biasanya saat membaca suatu novel yang membosankan aku ingin
cepat-cepat menutup buku dan move on membaca yang lain. Atau saat penasaran
pada bab-bab pertama, selalu ingin cepat cepat melahap novel tersebut sampai
akhir.
Tapi novel ini berada ditengah-tengah. Karena bayangkan
saja, dari halaman pertama hingga setengahnya novel ini masih menceritakan
tentang Alisya dan teman serumahnya yang belakangan menjadi sahabatnya yaitu
Cialisa.
Sangaaat membosankan tapi disatu sisi penasaran kapan si
tokoh pria muncul.
Saat sampai di bab Mr.Gajah aku mulai excited dan
bertanya-tanya. Jangan-jangan ini dia si tokoh pria. Tapi kok, udah punya
istri? Dari situ aku mulai terus ingin membaca. Padahal jujur aja, bab sebelum
Mr.Gajah ini bikin ngantuk dan pingin skip-skip halamannya.
Lalu pada saat si Mr.Gajah menghilang aku mulai bosan lagi.
Di akhir-akhir mulai deh penasaran lagi, tapi lupa bagian
bab mana. Pokoknya yang pas ada Ethan, adiknya Alisya, yang dateng juga ke
Indo.
Dari situ konfliknya udah memuncak dan bikin ga sabar tamatin novel setebal 294 halaman
itu.
Di akhir pun aku ngerasa benci banget deh sama Alisya karena
munafik banget, Cia juga egois nya minta ampuuuuuun duh. Si Raka not my type
aja, soalnya ni cowok katanya kan anak badung tapi kok sifatnya lebih ke susis
gitu sih? Pada tau kan susis apaan, hehehe.
Dan lagi, novel ini banyak banget dialog inggris nya. Untuk
yang ngerti sih mungkin ga masalah, tapi untuk yang inggrisnya masih dalam
tahap belajar mungkin bakal greget karena harus bolak-balik liat kamus. Tapi
bagus juga kok, in case kalian masih belajar kan lumayan untuk nambah ilmu.
And there,, novel ini emang cepet banget selesai karena baca
nya banyak diskip. Bukan di loncat halaman gitu sih, tepatnya kayak dibaca tapi
ga di hayati.
Sesuai judulnya, novel ini terlalu banyak kebetulan atau
mereka bilang takdir alias kismet. Tapi ya tetep aja aku liatnya seagai
“kebetulan” seolah-olah dunia itu selebar daun jeruk (eh, sempit sih itumah)
Ya, saking sempitnya tokoh-tokoh dinovel ini saling
berhubungan. Aku lelah.
Sesempit itukah Jakarta dan New York?
Tapi ya, namanya juga Kismet.
Mereka ditakdirkan untuk bertemu dan Bersama. Oke fix.
Sekian dan terima kasih.
0 comments:
Post a Comment